Hallo nama saya David. Saya ingin mencoba berbagi pengalaman saya yang
sangat menarik. Karena ini adalah pengalaman saya berkenalan dengan
seorang gadis dengan cara yang tak pernah terbayangkan oleh anda.
Pengalamanku
ini terbilang langka. Sebab akupun sampai sekarang masih belum percaya
akan hal yang telah aku alami itu. Aku adalah seorang remaja berumur 16
tahun. Pada umurku yang segini, tinggi badanku hanya 165cm. Badanku
ideal, dan wajahku agak sedikit tampan. Suatu hari ketika aku sedang
mangikuti karyawisata di sekolahku yang kebetulan waktu itu sekolahku
mengadakan karyawisata ke sebuah pantai di jawa barat. Kami sampai
disana pada jam 2 dini hari. Otomatis semua guru dan siswa kelelahan
dan lansung tidur. Tapi tidak dengan aku, karena di bis aku sempat
tertidur maka aku bisa tertidur ketika waktu manunjukan tepat pukul 4
dini hari.
Siangnya aku terbangun sekitar jam 9. Dan ketika
terbangun aku heran kaena teman-teman sekamarku semuanya tidak ada.
Waktu itu aku segera keluar kamar dan melihat bis sudah tak ada.
Ternyata mereka sudah pergi ketempat tujuan mereka. Ketika aku
menanyakan kepada cleaning servis di situ, ternyata benar. Sekitar jam
7 pagi tadi mereka sudah berangkat. Aku sangat kesal akan hal itu,
kesal karena tidak ikut dan kesal karena temanku tidak membangunkan
aku. Karena masih kesal, aku langsung keluar dan bejalan-jalan di
pantai. Karena kebetulan hotel kami menginap berdekatan dengan pantai.
Ketika
sampai di pantai, aku merasa heran karena pantai ini sangat sepi, tak
ada seorangpun ada disini. Tapi aku langsung menarik kesimpulan bahwa
pantai ini sepi karena pantai ini bukan pantai pariwisata. Tanaman di
pantai ini cukup tinggi dan banyak sekali sampah disini. Mungkin karena
itu oang tidak suka dengan pantai ini. Dengan bertelanjang kaki, aku
menelusuri pantai ini. Sepanjang pantai aku hanya menemukan sampah
plastik dan sampah bekas makanan instan.
Ketika hatiku mulai
tenang, tiba-tiba aku melihat sesosok tubuh yang tergeletak di tepi
pantai. Aku segera berlari menghampirinya, dan segera menyeretnya ke
bawah pohon yang cukup rindang. Ketika kuperhatikan, ternyata dia
adalah seorang gadis yang yang sebaya dengan saya dan dia berparas
cantik dengan rambut panjang. Gadis itu memakai pakaian renang yang
cukup indah. Aku coba memeriksa denyut nadinya dan ternyata denyut
nadinya masih bergerak dan suhu tubuhnya pun masih hangat. Saya pikit
dia hanya pingsan dan terseret oleh air laut ke sini. Tapi aku masih
merasa heran, darimana datangnya dia.
Lalu aku coba memeriksa
sekujur tubuhnya siapa tahu ada identitas tertinggal di sana. Tapi
ketika aku memeriksa tubuhnya, langsung timbul pikiran-pikiran ngeres
di otakku. Sesekali aku sentuh dadanya yang lumayan besar. Dan aku
selalu memperhatikan pada bagian vagina. Tak terasa kemaluanku sudah
berdiri tegak. Ketika itu timbullah niatku untuk berbuat cabul terhadap
gadis itu. Sedikit demi sedikit aku menyingkirkan celana renangnya yang
menutupi vaginanya.
Ketika sudah terbuka terlihatlah bukit kecil
dengan bulu yang sangat terawat. Aku langsung menyentuh mulut
vaginanya. Karena tak tahan aku langsung malepas celanaku dan langsung
mengocok kemaluanku sambil aku menggesek-gesekkan jariku ke mulut
vaginanya itu. Tapi karena aku masih belum merasa puas dengan hanya
beronani, aku mencoba untuk menyentuh-nyentuhkan kemaluanku ke mulut
vagina itu.
"Aahh.. ternyata vaginanya hangat sekali.. mmhh.."
Karena
aku masih belum merasa puas juga, akhirnya aku langsung melepaskan
semua pakaian renangnya. Dan setelah terlepas ternyata tubuh gadis itu
lebih indah dari sebelumnya. Tanganku langsung meraih payudaranya yang
putih dan meremas-remas payudara itu. Kemaluanku yang terus berdiri,
kugesek-gesekkan dengan mulut vaginanya itu. Tak puas dengan itu, aku
langsung memainkan puting susunya yang berwarna pink. Dengan tangan
kiri masih memegang payudaranya, tangan kananku bergerak menuju
vaginanya. Lalu kucoba menusuk-nusukkan jariku kedalam lubang vaginanya
yang ternyata masih rapat sekali.
Ketika jariku berhasil masuk
ke dalam lubang vaginanya itu, tiba tiba gadis itu bergerak. Aku
langsung menghentikan kegiatanku itu kerena aku sangat terkejut sekali.
Dan setelah ku perhatikan ternyata dia masih pingsan. Aku sempat
menunggu beberapa saat untuk memastikan dia tak bergerak. Lalu setelah
yakin dia tak bergerak, kembali aku memainkan vaginanya dengan jariku.
Kucoba untuk menikmati hal itu, aku langsung mendekatkan wajahku ke
depan mulut vaginanya itu. Kulihat mulut vaginanya itu sangat merah
dengan lubang yang sedikit basah.
Lalu aku langsung manciumi
mulut vagina itu sambil kedua tanganku membuka lebar mulut vaginanya.
Setelah beberapa saat aku menciumi mulut vaginanya, lidahku kujulurkan
untuk memainkan klitorisnya. Kurasakan nafas gadis itu menjadi sedikit
lebih kasar. Nafasnya menjadi lebih cepat. Dan ketika nafasnya makin
cepat, tiba-tiba dari lubang itu keluar cairan putih yang hangat
membasahi wajahku.
"Wah.. aku berhasil membuatnya orgasme.. sekarang gilian saya harus orgasme.."
Aku
langsung mempersiapkan kemaluanku yang sudah mencapai ukuran maksimal
untuk memcoba memasuki lubang vaginanya. Aku langsung mencoba
memasukkan kemaluanku ke dalam vagina itu dengan menggesek-gesekan
kemaluanku terlebih dahulu, tapi ketika aku akan memasukan kemaluanku
ke dalam lubang vaginanya ternyata lubang vaginanya itu terlalu sempit
untuk dimasuki. Kemaluanku malah membengkok. Aku pun mencoba membantu
kemaluanku dengan tanganku dan akhirnya kemaluanku berhasil masuk. Aku
terus mencoba untuk memasukan kemaluanku hingga semua batang kemaluanku
masuk kedalam.
Setelah berhasil masuk kedalam lubang vagina itu,
kurasakan pijatan pada batang kemaluanku dan hangatnya lubang vagina
itu mambuat kemaluanku semakin keras berdiri.
"Aahh.. ternyata vagina itu sangat manyenangkan.. hangat sekali.."
Aku
langsung mengangkat pinggul gadis itu sejajar dengan kemaluanku. Lalu
dengan perlahan aku gerakan pinggulku ke depan dan kebelakang.
"Aahh.. enak sekali.."
Setelah beberapa saat aku menggenjot, aku mencoba mempercepat genjotanku hingga akhirnya nafsuku telah sampai pada puncaknya.
"Aahh..!!"
Bersamaan
dengan desahan panjang dari mulutku, aku keluarkan semua maniku dalam
tubuh gadis itu. Aku langsung terkulai di pasir pantai. Aku
membaringkan tubuhku di samping gadis itu. Aku barbaring sambil
memandang ke atas dan sesekali aku memandang wajah gadis itu yang
terlelap dengan wajahnya yang lugu. Dan sesekali aku memegang
payudaranya yang sangat menggoda.
Hingga sore menjelang, aku
terus memainkan tubuhnya karena aku tak mau melewatkan kesempatan ini.
Beberapa saat aku berpikir untuk menemani gadis ini hingga sadar. Tapi
kadang aku merasa takut akan apa yang telah aku lakukan tadi. Tapi
setelah berpikir beberapa kali, akhirnya aku memutuskan untuk menemani
gadis itu hingga siuman. Ditemani api unggun dan debur ombak, sambil
bersandar di pohon aku memeluk gadis itu dari belakang. Dan walaupun
begitu pikiran kotorku tak pernah hilang. Sambil aku memeluknya,
mencoba untuk menghangatkannya, tanganku tak henti-hentinya memegangi
payudaranya yang waktu itu dia masih telanjang karena aku tidak ingat
untuk memakaikan pakaian renangnya.
Aku melihat jam tanganku,
dan waktu menunjukan tepat jam 7 malam. Beberapa saat kemudian akhirnya
dia siuman. Dia langsung terkejut dan berdiri manjauhiku.
"Hey..! apa yang kamu lakukan. Kenapa aku telanjang!"
"Eeit.. tenanglah. Diam dan dengarkan aku.. aku akan menjelaskan semuanya!"
Kemudian
akupun menjelaskan semuanya, dari mulai aku menemukan dia sampai dia
siuman. Mendengar ceritaku dia sempat meneteskan air mata. Dengan air
mata bercucuran, dia menceritakan semuanya. Kami kemudian berkenalan
dan namanya Dila. Dan ternyata dia adalah putri dari seorang jutawan
dari kota X. Dia terseret ombak ketika dia sedang berenang di pantai
dan dia tak sadarkan diri hingga dia bangun disini.
"Begitulah semuanya berawal.. "
"Oohh jadi begitu.."
"Vid, kamu bisa tolong saya.."
"Iya apa saja!"
"Tolong hangatkan saya.. saya kedinginan dan saya tidak bawa pakaian, pakaian saya basah."
"Eemmhh.. baiklah"
Kemudian dia mandekatkan tubuhnya yang putih ke tubuh saya. Dia hanya memeluk lututnya di dalam pelukan saya.
"La, kalo kamu cuma begitu kamu akan kedinginan"
"Lalu aku harus gimana?"
"Agar tidak kedinginan kamu harus bergerak."
"Contohnya apa?"
"Eemmhh.. gimana kalo .. kalo kita itu.. eemmhh.. ML"
"Apa..!"
"Mau nggak?"
"Mau sih.. tapi.."
"Sudahlah lakukan aja.." kataku sambil terus memeluk dan menciumnya dengan lembut.
Beberapa
saat kamu berciuman dengan tubuh tanpa busana. Sesekali tanpa disengaja
kemaluanku yang sedang berdiri menyentuh-nyentuh perutnya. setelah
beberapa menit kami berciuman, aku langsung menarik mulutku dari
mulutnya. Aku langsung menyuruhnya untuk mengulum kemaluanku yang sudah
lama berdiri.
"sekarang kamu kulum penis saya..!"
Tanpa
banyak bicara dia langsung menuruti semua apa yang saya katakan. Dia
langsung mengulum kemaluanku. Pertama dia masih ragu, tetapi setelah
beberapa saat dia mengulum kemaluanku akhirnya dia menikmatinya.
Nafasnyapun mulai cepat.
"mmhh.. bagus sekali .. iya terus mmhh.."
Setelah
beberapa menit dia mengulum kemaluanku akhirnya aku sudah mencapai
puncak. Aku mengeluarkan maniku kedalam mulutnya dan dia pun langsung
mengeluarkan maniku dari mulutnya.
"Kamu jorok banget, kok kencing di mulut saya. Mana asin lagi!"
"Ehh..!
kamu kok spermanya dibuang, itu namanya orgasme bukannya kencing. Dan
kalo orang lain, spermanya suka di minum. Katanya sih biar awet muda"
"Oohh gitu ya.."
"Iya sekarang giliran saya jilatin vagina kamu..!"
Kemudian
dia langsung merebah di pasir dan membuka selangkangannya lebar-lebar.
Kemudian aku memulai dengan menciumi pahanya lalu berpindah ke dadanya
lalu ke perutnya lalu aku manciumi mulut vaginanya. Setelah seluruh
permukaan mulut vaginanya aku kulum, aku mencoba membuka vaginanya
lebar lebar dan langsung menghisap klitorisnya yang terasa lebih keras.
"aahh.. geli sekali..!"
Aku
langsung memainkan klitorisnya yang tersasa hangat dimulutku. Dia pun
mengeluarkan desahan-desahan kecil yang membuatku semakin ingin melumat
seluruh vaginanya. Setelah beberapa saat aku melumat vaginanya itu, aku
langsung menghentikan kegiatanku itu.
"Eehh.. kenapa berhenti! Lagi enak nih..!"
"Tunggu dulu biar lebih nikmat.."
Tanpa
banyak bicara lagi, aku langsung meraih kemaluanku yang sudah berdiri
lagi. Aku langsung mengarahkan kemaluanku kearah vaginanya yang sudah
terlihat basah sekali. Dan ketika aku memasukannya ternyata kali ini
lebih mudah dari sebelumnya. Diiringi desahan yang sedikit keras, aku
tanamkan kemaluanku dalam-dalam.
"Aahh..!! Sakit..!"
Lalu perlahan aku mulai manggenjot pinggulku. Perlahan desahan sakit yang keluar dari mulutnya berubah menjadi desahan nikmat.
"Ahh.. enak.. ayo terus..!"
Ditengah aku sedang menggenjot vaginanya, aku langsung menyuruhnya untuk bangkit.
"Dila.. kita coba dogy style..!"
"Apa tuh..?"
"Sekarang kamu nungging seperti anjing.."
"Oohh.. baiklah.."
Kemudian
dia menungging dan aku langsung menyambut vaginanya dari belakang. Lalu
akupun langsung menggenjot kembali pinggulku ini.
"Aahh.. aahh.. enak mmhh.."
Setelah
hampir mancapai puncak, aku langsung mempercepat genjotanku yang
mambuat timbulnya suara benturan pinggulku dengan pantatnya. Dan dengan
diiringi desahan panjang dari mulutnya, terasa cairan hangat membasahi
kemaluanku. Aku pun terus mampercepat genjotanku dan akhirnya aku pun
mengeluarkan maniku didalam tubuhnya. Dan kamu pun langsung terkulai
lemas di pasir pantai. Kami barbaring sambil saling berpelukan. Kamipun
tertidur disaksikan oleh cahaya bulan dan deburan ombak. Pagi-pagi
sekali kami terbangun dan dia segera memakai pakaian renangnya kembali.
Aku langsung mengantarnya pulang ke villanya yang letaknya ternyata tak
jauh dari hotel tempat aku menginap. Kami sempat bertukaran no. telepon
sebelum kami berpisah.
Setelah sampai di hotel, saya melihat rombongan sekolah saya telah kembali ke hotel dan bersiap untuk pulang.
"kamu dari mana aja Ton! Kok baju kamu kotor begitu.. semalem tidur dimana..!" tanya temanku .
"Aahh enggak, dari pada aku boring di hotel mendingan aku keluar. Gara-gara kalian juga aku nggak ikut.. huh dasar!"
"Pokoknya kamu nyesel banget lah nggak ikut.."
"Eit.. tunggu dulu. Yang nyesel itu pasti kalian bertiga, pake ninggalin segala..!"
"Emangnya kenapa..?"
"Ah ada aja..!"
"Wah.. ni anak bisa aja bikin penasarannya.."
Kemudian
kamipun pulang dan sesampainya di sana saya langsung menelepon Dila.
Dan ternyata dia sedang ada di kotaku. Kamipun segera menentukan tempat
untuk ketemuan. Dan yang pasti setelah kami ketemuan, kami melakukannya
lagi. Setelah saat itu kami pacaran hingga sekarang. Untuk menjaga agar
hubungan kami tidak rusak karena hamilnya dia, aku memintanya agar
meminum pil KB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar